Saat ini kebanyakan orang lebih suka
mempelajari sesuatu dari video, ada penelitian membuktikan bahwa 80%
pengguna lebih tertarik melihat informasi pada video dan sisanya
mempelajari dari informasi dalam bentuk teks. Jadi, video bisa menjadi
cara paling efektif untuk mengajarkan apa pun dan pada siapapun. Selain
itu, video juga bisa menjadi alat digital marketing yang bagus.
Pada artikel ini, saya akan memandu Anda
melalui dasar-dasar cara membuat video tutorial untuk blog dan bisnis
Anda pada umumnya.
Langkah #1 : Memilih jenis video tutorial yang akan berfungsi untuk bisnis Anda
Hal pertama yang perlu Anda ketahui adalah jenis tutorial apa yang akan Anda buat. Ada dua hal penting yang harus Anda pahami :
- Topik apa yang akan Anda bahas dan
- Format apa Yang akan Anda gunakan (screencast, video langsung, dll.)
Untuk apa Anda membuat video tutorial?
Untuk bisnis berbasis produk, pertanyaan
ini biasanya mudah dijawab. Anda akan membuat tutorial tentang cara
menggunakan produk Anda. Jika pelanggan Anda sering mengalami masalah
tertentu, Anda dapat memulai dengan membuat video tutorial yang
mengatasi masalah tersebut.
Untuk bisnis berbasis layanan, ini bisa
lebih rumit. Anda tidak ingin menjelaskan bagaimana orang lain dapat
melakukan apa yang Anda lakukan. Tapi Anda ingin menginspirasi dan
menarik mereka agar menggunakan layanan Anda. Salah satu solusi untuk
masalah ini adalah membuat video tutorial untuk hal-hal yang dapat
mereka lakukan sebelum menghubungi Anda. Misalnya, jika Anda menawarkan
layanan membuat website, Anda dapat membuat video tutorial yang
berisikan tentang website dan beberapa manfaat dari memiliki website.
Anda juga mungkin ingin mempertimbangkan
untuk membuat video “tips” yang terstruktur sebagai tambahan untuk
(atau sebagai pengganti) video tutorial.
Format apa yang akan Anda gunakan untuk membuat video tutorial untuk blog maupun bisnis Anda?
Ada tiga format utama yang dapat Anda gunakan untuk membuat video tutorial:
- Video live
- Screencasting
- Animasi
a) Video Tutorial live
Video live melibatkan Anda secara fisik
berjalan melalui proses dan menceritakan setiap langkah. Ini biasanya
format terbaik untuk tutorial tentang produk fisik. Itu juga biasanya
format paling mahal, karena Anda harus membeli atau menyewa peralatan.
Anda mungkin juga perlu mempekerjakan orang untuk menjadi model untuk
menggunakan peralatan itu.
b) Video Tutorial Screencast
Screencasting adalah tentang merekam
layar komputer Anda dan merekam suara Anda saat berbicara. Format ini
ideal untuk tutorial perangkat lunak dan apa pun yang dilakukan di
komputer. Anda bisa mendapatkan beberapa program screencasting gratis,
dan video jenis ini sangat sedikit perlengkapan dan alat yang
diperlukan.
c) Video Tutorial Animasi
Tutorial animasi biasanya menggunakan
animasi yang sangat sederhana dan fokus pada menjelaskan hal-hal seperti
cara membuat rencana pemasaran. Ada beberapa program khsusus yang
terjangkau untuk bisnis yang ingin membuat video jenis ini.
Jika Anda masih tidak yakin jenis
tutorial apa yang ingin Anda buat, lihatlah apa yang dilakukan oleh
bisnis lain di ceruk pasar Anda. Kemudian cari tahu bagaimana Anda dapat
beradaptasi dan membuat video yang lebih bagus dibanding milik pesaing
Anda.
Langkah #2 : Cara membuat tutorial video untuk blog dan bisnis Anda
Setelah Anda tahu jenis tutorial video
apa yang ingin Anda buat, sekarang saatnya untuk mulai membuat video
Anda yang pertama. Setiap membuat video tutorial, Anda harus melalui
proses empat langkah: brainstorming, penulisan naskah, perekaman, dan
pengeditan.
1. Brainstorming
Tutorialnya cukup mudah, tetapi Anda
harus tetap memikirkan apa yang ingin Anda sertakan. Sisihkan 20-30
menit dan lakukan brainstorming segala sesuatu yang mungkin bisa
dimasukkan. Tanyakan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan seperti
berikut:
- Seberapa rinci seharusnya tutorial ini?
- Apa langkah-langkah yang tepat untuk menyelesaikan proses yang coba Anda jelaskan?
- Apa masalah paling umum yang dialami orang-orang dengan proses yang coba Anda jelaskan?
- Apakah ada kiat khusus yang dapat Anda tawarkan untuk menyederhanakan proses yang Anda jelaskan?
Tips: Jika Anda memiliki lebih dari satu
halaman gagasan, pertimbangkan untuk membaginya menjadi serangkaian
video tutorial. Video yang lebih pendek dan terfokus akan mendapatkan
tingkat keterlibatan tertinggi. Video dengan durasi 3 sampai 4 menit
sangat ideal dan cenderung lebih banyak di tonton.
2. Scriptwriting
Video tutorial terbaik menawarkan saran
dengan cara yang bersahabat dan alami, sehingga Anda tidak ingin skrip
terperinci. Tetapi Anda masih perlu tahu apa yang sedang terjadi. Untuk
mencapai ini, Anda akan menyesuaikan catatan brainstorming Anda menjadi
skrip yang bagus.
Mulailah dengan memindahkan poin-poin
brainstorming yang benar-benar ingin Anda masukkan ke dalam dokumen
baru. Setiap titik harus menjadi langkah-langkah yang terpisah atau
menjadi sub.
Sekarang perluas setiap item di dokumen
baru. Setiap titik harus memiliki 2-3 kalimat “skrip”. Anda juga harus
menulis deskripsi terperinci tentang gerakan fisik apa pun yang Anda
jalankan. Jelaskan bahwa semua informasi harus dimasukkan, tetapi frasa
dapat diubah.
Langkah-langkah selanjutnya harus diatur
ke dalam urutan termudah. Mungkin ada beberapa cara untuk melakukan
sesuatu, tetapi tutorial Anda seharusnya hanya fokus pada satu proses
termudah dan tercepat.
Setelah Anda menyelesaikan skrip untuk
video Anda, minta teman atau siapapun untuk memeriksa skrip Anda. Mereka
harus menunjukkan dimana letak skrip yang terasa kurang pas. Anda
mungkin juga menginginkan seseorang yang benar-benar asing dengan bisnis
Anda untuk membaca skripnya. Edit skrip Anda sampai semua orang
benar-benar memahami apa yang Anda coba sampaikan. Jangan takut
mengeditnya belasan kali. Karena video tutorial Anda harus menjadi
sempurna saat pertama kali direkam.
Catatan: Jika Anda akan menggunakan
banyak jargon teknis dalam tutorial, pastikan untuk menjelaskan setiap
istilah. Anda juga harus menyertakan glosarium istilah dalam deskripsi
video sehingga pemirsa video Anda memahami apa yang Anda katakan.
3. Rekaman
Setelah Anda memiliki skrip, sekarang
saatnya untuk membuat video tutorial Anda. Anda setidaknya akan
membutuhkan waktu satu hari penuh untuk merekam.
Jika Anda membuat screencasting atau
membuat video tutorial animasi, yang Anda butuhkan hanyalah perangkat
lunak yang sesuai dan mikrofon yang baik. Untuk software, lihat daftar
perangkat lunak dan perangkat lunak animasi layar ini untuk bisnis.
Jika Anda merekam video live, Anda perlu
menyewa kamera, mikrofon, dan mungkin peralatan pencahayaan. Anda
mungkin juga harus mempekerjakan orang untuk menggunakan peralatan dan
juga seseorang untuk menjadi model jika Anda tidak mau melakukannya
sendiri. Carilah videografer di daerah Anda yang Anda percaya.
Catatan: Selalu rekam setidaknya tiga pengambilan. Terlalu banyak rekaman selalu lebih baik daripada hanya satu.
4. Mengedit
Setelah video direkam, Anda memiliki
tiga opsi. Anda dapat mengeditnya sendiri, atau meminta seseorang untuk
mengedit video Anda.
Program-program yang digunakan untuk
membuat screencasts dan video tutorial animasi biasanya termasuk
pengeditan built-in. Ini dirancang untuk pemilik bisnis, bukan film
profesional, dan cenderung cukup intuitif.
Jika Anda bekerja dengan video live,
Anda bisa menggunakan program software seperti Adobe Premiere Pro atau
Lightworks. Program software tersebut selain berbayar juga membutuhkan
waktu lebih lama untuk belajar, tetapi menawarkan fleksibilitas yang
lebih besar. Atau Anda bisa mencoba menggunakan salah satu dari software
editing video gratis.
Ingin bekerja dengan profesional?
Pastikan untuk memilih siapa pun yang Anda pertimbangkan untuk bekerja
dengan Anda. Jika Anda tidak mampu membayar seorang profesional yang
berpengalaman, Anda lebih baik belajar melakukannya sendiri.
Tips: Anda dapat menemukan jutaan
tutorial tentang pengeditan video di YouTube. Tonton beberapa, dan buat
beberapa video latihan, sebelum membuat tutorial Anda.
Langkah #3 : Cara menerbitkan video tutorial ke situs web WordPress Anda
Ini adalah bagian yang paling mudah.
Pertama, mempublikasikan video di situs
WordPress berbeda dari mempublikasikan gambar, atau media visual
lainnya. Karena sebenarnya Anda tidak mengunggah file video itu. Tapi, Anda mengunggah video ke tempat lain seperti YouTube, lalu hanya menyematkan video itu di WordPress.
Alasan utama untuk ini adalah bahwa
video cukup berat ketika menyangkut bandwidth yang mereka konsumsi, dan
terutama jika video yang bersangkutan mulai populer,
Jadi, apa yang sebenarnya ingin Anda
lakukan adalah mengunggah video Anda ke situs video terbesar di web –
YouTube. Dari sana, yang perlu Anda lakukan hanyalah mengambil tautan
video dan memasangnya di situs WordPress Anda.
sumber: https://www.centerklik.com/cara-membuat-video-tutorial-profesional/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar